Cerita Rakyat: Sasakala Cieunteung

Zaman dulu di wilayah Kabupaten Sumedang yang terletak di daerah Darmaraja saat ini, ada sebuah tempat yang masih memiliki nama untuk tempat itu. Di tempat itu ada seorang wanita yang cantik, wajahnya cerah dan kulitnya lembut.

Wanita cantik tersebut adalah orang yang luar biasa yang suka membantu orang lain, Nyimas Sariunteung namanya, dia mempunyai pacar yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya, yaitu daerah Cipaok. Pacarnya juga memiliki sifat yang sama dengan Nyimas, dia suka membantu juga, sehingga semua warga memuji Nyimas, karena dia baik dan pacarnya juga baik. 

Pada dasarnya tidak semua orang suka, ada saja yang mau memanfaatkan kecantikan Nyimas, seperti anak muda, yang satu daerah dengannya, pemuda itu jatuh cinta pada Nyimas. Tetapi Nyimas menolaknya, karena Nyimas tidak suka dengan tingkah laku pemuda tersebut.

Suatu hari ketika Nyimas sedang mencuci pakaiannya, dia didatangi oleh seorang pria. Pria tersebut menggoda Nyimas dengan senyum-senyum kepadanya lalu pria tersebut berkata. “Mau saya bantu?”
Nyimas menjawab, “tidak usah, aku sudah terbiasa,” kata Nyimas. Pemuda itu tersenyum memaksanya, lalu pria tersebut melontarkan perkataan begitu saja, “mau kah kau menikah denganku?”

"Aku tidak mau menikah dengan mu, aku sudah punya pasangan” kata Nyimas. 

Pria tersebut sudah habis kesabaran, dia sangat tidak mau jika ada yang menolak keinginannya, “sekarang aku akan memaksa mu dan kau harus menuruti keinginan saya,” kata pria tersebut sambil meraih tangan Nyimas lalu memeluknya dan membawanya ke tempat yang sepi.

Lalu Nyimas direnggut dari kehormatannya, sehingga Nyimas berteriak minta tolong dan tidak ada yang menolongnya, bukannya berhenti, pria tersebut malah makin nafsu, tidak cukup untuk mendapatkan kehormatannya, lalu Nyimas dibunuh sampai mati. Tubuhnya yang berlumuran darah dibiarkan begitu saja dan diabaikan, pria tersebut pergi begitu saja. 

Keesokan harinya, mayat Nyimas ditemukan oleh seorang petani yang ingin pergi ke ladang, pada hari itu Nyimas Sariunetung dikabarkan telah meninggal, seseorang telah membunuhnya, dan berita itu sampai ke Cipaok di mana pacarnya berada. 

Pada saat itu, hatinya hancur seperti bola kapas di tengah hujan, dan mimpi untuk menikahinya sirna, pada akhirnya pacarnya bunuh diri karena tidak menerima kenyataan hidup yang ditinggal mati oleh kekasihnya, dengan cara yang tidak wajar. 

Akibat meninggalnya Nyimas Sarieunteng dan keluarganya, masyarakat desa tersebut merasa kehilangan dua orang yang suka membantu masyarakat. Pada akhirnya untuk mengenang jasa kebaikan  mereka berdua terutama Nyimas Sarieunteung, daerah tersebut diberi nama Cieunteung Kabupaten Darmaraja. 

Digubah dari kumeokmemehdipacok

Sumber asal: Mangle