Gempa Langka di Sumedang dan Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Gempa bumi langka terjadi di Sumedang. Gempa bumi tektonik dengan kekuatan Magnitudo 2,7 terjadi pukul 13:51:58 WIB, Minggu (2/10/2022). Episenter terletak pada koordinat 6.83 LS dan 107.92 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 km Utara Sumedang  pada kedalaman 16 kilometer.    

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat adalah dirasakan  di wilayah Sumedang dengan Skala Intensitas II - III MMI. 

Pada skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. 

"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," ujar dia. 

Hingga pukul 16:15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Ternyata, selain Sesar Lembang, ada patahan lain yang bisa mengguncang warga Bandung Timur hingga Sumedang, yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Peneliti Muda PVMBG Akhmad Solikhin mengatakan, Badan Geologi pada publikasinya Marjiyono pada 2008, pernah memetakan sesar-sesar yang ada di sekitar Cekungan Bandung.

"Jadi selain Sesar Lembang yang sudah banyak dikenal, ada juga sesar di timur Cekungan Bandung yang diberi nama Sesar Cileunyi-Tanjung Sari dan dinyatakan aktif," ujarnya kepada Ayobandung.com, Senin (1/2/2021).

Sesar Cileunyi tersebut, lanjut Akhmad, diduga pernah memicu #gempa bumi yang dirasakan di Tanjungsari, Sumedang, pada 19 April dan 10 Mei 2010.

"Kemudian, dari PVMBG Badan Geologi mencoba melanjutkan penyelidikan dan pemetaan Sesar Cileunyi-Tanjungsari ini," tuturnya.

Sesar Cileunyi-Tanjungsari terletak di bagian timur laut Cekungan Bandung, di wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang.

"Sesar ini memanjang dengan orientasi barat daya-timur laut, mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles di sebelah barat laut Gunung Palasari," katanya.

Dengan panjang total sekitar 17 kilometer, Sesar tersebut terbagi 2 segmen, yaitu segmen barat dan segmen timur.

"Yang bisa diukur saat ini adalah potensi bahayanya, karena kita belum tahu apakah ini bisa menimbulkan bencana (beda bahaya dan bencana). Dari geometri (panjang) sesar bisa diestimasi kekuatan gempa bumi maksimum yang mungkin terjadi yaitu masing-masing segmen barat dan timur sebesar 6,08 Mw dan 6,3 Mw. Jadi, ini merupakan skenario terburuknya yaitu jika sesar tersebut bergerak seluruhnya," ujarnya.

Akhmad juga menjelaskan, sebelumnya terdapat juga gempa-gempa yang kemungkinan berasal dari sesar tersebut, di antaranya pada 23 Januari 2005, dengan magnitudo 4,5 Mb. Sejauh ini gempa-gempa yang terjadi tidak sampai menimbulkan kerusakan.

Rangkaian gempa-gempa kecil pernah terjadi pada 2010. Gempa kecil tersebut tidak menyebabakan kerusakan, namun sempat membuat kepanikan masyarakat di Kecamatan Tanjungsari.

"Perlu ditegaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan mengestimasi potensi bahayanya berdasarkan data lapangan yang ada. Masih diperlukan kajian lebih detil untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat," jelas Akhmad.

Bahaya dari gempa bumi adalah guncangan dan kerusakan di permukaannya. Tentu jika terjadi gempa bumi dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari, maka yang paling terdampak adalah daerah yang berdekatan dengan zona sesar tersebut.

"Perlu diingat, sampai saat ini belum ada ahli dan teknologi yang mampu memprediksi dengan akurat kejadian gempa bumi baik dari segi waktu, lokasi dan besarnya. Informasi ini bukan untuk menakut-nakuti tapi untuk kita mewaspadai dan melakukan upaya mitigasi gempa bumi," katanya.

Sumber: ayobandung.com

Komentar

wave
  • John Doe

    Olive

    Apr 01, 2023 01:55

    I've been surfing on-line more than three hoᥙrs as of late, Ƅut I never ɗiѕcovered any attentiоn-grabbing artiсlе like yours. It's beautiful price sufficient for me. Personally, if all site owners and bloggers made good content as you did, the inteгn

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel