Bertanam padi di sawah merupakan bagian budaya masyarakat Sunda. Bertanam padi di sawah kaya dengan nilai-nilai budaya tradisional. Kegiatan bertanam padi di sawah melalui tahapan tertentu, mulai dari pengolahan lahan sampai dengan memetik padi.
Kata yang digunakan untuk menampung konsep tahapan tadi tentu banyak. Kata-kata tersebut termasuk kata bidang teknologi pertanian sawah tradisional yang merupakan bagian dari sistem ilmu pengetahuan masyarakat Sunda. Sebagai salah satu kekayaan budaya lokal yang sarat nilai, kata yang memuat konsep tersebut perlu dicatat, didokumenkan, dan diketahui oleh generasi berikutnya sebelum kata-kata tersebut hilang digerus zaman.
Dalam masyarakat yang mengenal pertanian sawah termasuk masyarakat Sunda, bertanam padi di sawah merupakan pekerjaan bersama yang banyak melibatkan orang dengan keahliannya masing- masing. Artinya, bertanam padi di sawah melibatkan hubungan-hubungan sosial tertentu.
Hal ini mencerminkan sistem sosial masyarakat yang ada, yakni sistem kekeluargaan. Di dalamnya, terkandung pula nilai gotong-royong dan kerja keras. Kini nilai-nilai tersebut berubah sesuai dengan berubahnya mata pencarian masyarakat Sunda.
Namun demikian, nilai-nilai sosial yang baik yang mencerminkan karakter masyarakat Sunda perlu tetap dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi berikutnya. Teknologi pertanian sawah tradisional masyarakat Sunda menarik untuk dibicarakan.
Dengan makin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial yang begitu pesat, tidak terkecuali di perdesaan, masyarakat yang bermata pencarian bertani semakin hari semakin berkurang. Hal ini pun sejalan dengan makin menyempitnya lahan pertanian sawah.
Kosa kata suatu bahasa pada dasarnya adalah konsep-konsep yang terbentuk berlandaskan pengalaman anggota masyarakat pemakai bahasa. Ada sekitar 40 leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda. Adapun leksikon perkakas petanian tradisional dalam bahasa Sunda dapat diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok:
- Kayu
Terdapat sembilan leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda yang terbuat dari kayu. Leksikon tersebut adalah aseuk, bajak, caplak, doran, garan, halu, kas, jubleg, susurung atau gagarok.
- Bambu
Ada enam leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda yang terbuat dari bambu. Leksikon yang dimaksud adalah sebagai adalah boboko, giribig, eter, tampah, tampah kecil turus.
- Besi
Ada lima leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda yang terbuat dari besi. Leksikon yang dimaksud adalah sebagai berikut: bawak, drum, gunting, kompa semprot, linggis.
- Batu
Ada tiga leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda yang terbuat dari batu. Leksikon yang dimaksud adalah Asahan, jubleg, kiloan.
- Perpaduan Besi dan Kayu
Ada lima belas leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda yang terbuat dari perpaduan besi kayu. Leksikon yang dimaksud adalah arit, baliung, barincong, bedog, congkrang, cungkir, etem, gacok atau pacul carang, gerendel, kored, gasrok, pacul, parang, peso, waluku.
- Kain Mota
Ada dua leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda yang terbuat dari kain mota. Leksikon yang dimaksud adalah karung dan terpal.
- Plastik
Ada satu leksikon perkakas pertanian tradisional dalam bahasa Sunda yang terbuat dari plastik yaitu piring
Sumber: CERMIN BUDAYA DALAM LEKSIKON PERKAKAS PERTANIAN TRADISIONAL
Maryjo
Jun 18, 2023 19:15Grеetings! I know this is kinda off topic but I was wondering which blog platform are you using for this website? I'm getting sick and tired of Wordpress because I've had problems with hackers and I'm looking at options for another platform. I woᥙld be