Kenalan dengan Kopi Excelsa yang Sedang Diperbincangkan Yuk!

Wargi Sumedang tentunya sudah mengenal dong tentang kopi excelsa, yang di mana kopi tersebut jarang populer, karena kebanyakan yang kita ketahui ialah robusta dan arabica. Nah, kemarin-kemarin Sumedang juga dunia perkopian sempat viral kembali karena Ryan Wibawa yang membawa kopi excelsa dari Sumedang di ajang World Brewer Cup 2024.

Okeh mimin akan bahas tentang Kopi Excelsa secara global dari berbagai sumber. Jadi kalau ada kekurangan boleh ditulis di kolom komentar yah wargi Sumedang. 

Kopi Excelsa ditemukan pertama kali pada tahun 1905 August Chevalier, seorang botanis dan ahli taxonomi asal Perancis. Dia menemukan kopi ini di sekitar aliran Sungai Chari tidak jauh dari Danau Chad di Afrika Barat. Mulanya tanaman ini disebut Coffea Excelsa, kadang-kadang disebut juga sebagai Coffea dewevrei.

Dikemudian hari kopi ini tidak dianggap sebagai spesies tersendiri melainkan digolongkan sebagai varietas Kopi Liberika dengan nama ilmiah Coffea liberica var. dewevrei.  Hingga saat ini klasifikasi dan nama ilmiah Kopi Excelsa masih diperdebatkan, tak heran bila kopi ini memiliki banyak nama sinonim.

Kopi Excelsa tidak banyak diperdagangkan, dimana lebih dari 90% perdagangan kopi dunia didominasi jenis Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Sehingga budidayanya juga dilakukan secara terbatas. Di Indonesia Kopi Excelsa bisa ditemukan di perkebunan kopi dataran rendah.

Klasifikasi Kopi Excelsa memiliki banyak nama sinonim. Auguste Chevalier, menyebut kopi ini sebagai spesies Coffea excels. Peneliti lainnya, yakni Émile De Wildeman dan Théophile Durand  menyebutnya sebagai spesies Coffea dewevrei.  Selain itu, ada juga yang menamakannya Coffea liberica var. excelsa.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828