Kisah Horor Cadas Gantung dan Pembuangan Mayat

Udara sejuk dengan panorama alam yang indah, daerah tersebur telah ramai dengan warung-warung tempat istirahat dan kuliner. Tentunya, jika wargi Sumedang melintas arah Sumedang ke Subang, pasti akan melewati Cadas Gantung.

Tetapi jangan salah, kawasan Cadas Gantung tersebut yang dipenuhi pohon pinus tersebut, merupakan salah satu jalur jalan di wilayah Kabupaten Sumedang, yang dikenal sangat angker. Cadas Gantung menyimpan kisah horor, tentunya sudah bukan hal yang asing lagi menurut warga sekitar.

Kawasan Cadas Gantung ini berada wilayah Desa Wargaluyu Kecamatan Tanjungmedar, berbatasan langsung dengan Desa Pangadegan Kecamatan Rancakalong yang kini dikenal sebagai kawasan wisata Paniisan.

Menurut beberapa cerita, konon dulunya pada zaman pembunuhan misterius (petrus) di masa Orde Baru, sering dijadikan tempat pembuangan jasad manusia tanpa identitas. 

Bahkan Cadas Gantung pun disebur tempat beraksinya para begal sadis yang tak segan menghabisi korbannya. Rampas hartanya, jasadnya dibuang ke jurang Cadas Gantung. Sehingga waktu itu, tidak ada orang yang berani lewat ketika hari gelap menjelang malam.

Leuweung Tiis atau paniisan yang selalu diselimuti kabut tebal hingga menambah suasana angker, sepi mencekam pada kawasan hutan tersebut. Entah berapa banyak jasad yang telah dibuang di kawasan Cadas Gantung tersebut, bahkan warga setempat juga tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa jumlah jasad yang sempat dibuang pada waktu itu.

Halaman Selanjutnya