Komunitas Katapel Sumedang: Mengenalkan Kembali Permainan Tradisional

Katapel sebetulnya digunakan oleh anak-anak zaman dulu untuk berburu, namun seiring perkembangan masa hanya digunakan untuk belajar menembak sasaran. 

Seperti yang dilakukan oleh Agung dan teman-temannya, mereka pernah mengadakan penanaman dengan menggunakan katapel. Biji yang akan ditanam, dibalut dengan tanah liat untuk dijadikan sebagai peluru. 

Komunitas Katapel Sumedang sendiri, kerap mengadakan kopdar dan bermain katapel. Selain itu mereka sosialisasi tentang permainan katapel tersebut, agar orang-orang bisa kenal kembali dan bernostalgia bermain katapel.

Sekarang komunitas katapel tersebut menginput beberapa bentuk katapel yang khususnya katapel yang ada di Sumedang, seperti katapel nagrak. Katapel tersebut mempunyai bentuk yang khas. Banyak sekali bentuk-bentuk katapel dari mulai klasik hingga sekarang.

"Harapan kedepannya semoga perkatapelan bisa dikenal kembali oleh orang banyak di Sumedang. Selain itu juga, adakanlah kegiatan olahraga katapel di Sumedang khususnya. Katapel itu sendiri, adalah permainan yang sangat simpel, karena bisa dibawa, tidak berat membawanya." Ujar Agung.

Nah wargi Sumedang, cara memainkan katapel tidak sulit loh! Setelah katapel dibuat, carilah batu atau sesuatu yang bisa dijadikan peluru dan taruh pada kulit tempat pelontar. Lalu, peluru tarik dengan sekuatnya, silakan arahkan pada sasaran dan lepaskan. Jika sasarannya tepat maka akan mengenai sasaran. Boleh latihan menggunakan kaleng untuk sasaran.

Menariknya, tidak hanya sekadar sebagai mainan anak-anak, katapel juga kerap digunakan senjata untuk berperang antar kelompok atau suku. Alat permainan katapel menjadi bagian beberapa suku bangsa di pedalaman Indonesia.

Halaman Selanjutnya