Masyarakat Paseh Kidul Gelar Hajat Uar Setelah Bencana Angin Puting Beliung

Menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan dilakukan oleh masyarakat sesuai dengan tata cara yang biasa dilakukan oleh para leluhurnya. Seperti halnya pada masyarakat di Kabupaten Sumedang ini, dengan melaksanakan Hajat Uar.

Setelah kejadian angin puting beliung yang melanda kawasan Paseh pada hari Senin, 23 Januari 2023, warga RT 05 RW 02 Desa Paseh Kidul melakukan Hajat Uar pada hari Selasa, 24 Januari 2023. Kegiatan tersebut dilakukan oleh masyarakat desa Paseh Kidul, beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama, kerja bakti membersihkan pohon-pohon yang tumbang akibat angin puting beliung.

Hajat Uar dilaksanakan agar masyarakat terhindar dari bencana. Dengan demikian, apabila masyarakat ditimpa bencana seperti gempa bumi, longsor, angin puting beliung, maka keesokan harinya mereka akan melakukan sebuah upacara tradisional yang disebut Hajat Uar. Hajat Uar dilakukan dengan tujuan sebagai tolak bala atau mencegah terjadinya bencana dan musibah yang akan terjadi (lagi) di wilayah mereka.

Menurut tokoh pemuda setempat, yaitu Agung Monel mengatakan, ngaruat atau hajat uar -- metodologi Sunda ini selalu dilakukan guna untuk memanjakan puji serta syukur kepada Tuhan, metodologi ini juga mempererat antara manusia dengan alam/lingkungan, ngaruat berati menguatkan, dan hajat uar berarti hajat yang di lakukan di luar semoga nilai tradisi ini harus tetap terjaga.

Selesai semua kegiatan kerja bakti, dan pembacaan doa dilanjutkan dengan makan bersama menyantap semua hidangan yang mereka bawa dan makan bersama di luar. Begitu wargi Sumedang. Apakah di daerah mu masih ada yang melaksanakan?

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828