Memaknai Ucapan Idul Fitri

“Mohon Maaf Lahir Batin, Minal Aidin wal Faizin” dua baris kalimat tersebut merupakan sebuah idiom yang biasa kita ucapkan saat menjelang lebaran atau hari raya Idul Fitri tiba. Bahkan kata tersebut, tidak saja diucapkan banyak jutaan muslim di dunia, tapi juga jutaan kali ditulis dan begitu cepat menyebar ke perangkat eloktronik.

Seringkali kita mengucapkan rangkaian idiom “Minal Aidin wal Faizin” yang seakan-akan itu terjemahannya adalah “Mohon Maaf Lahir dan Batin.” Padahal kedua idiom ini tidaklah demikian arti atau maknanya dan boleh dikatakan memiliki pesan yang berbeda, meskipun bila ditelusur dan coba dihubungkan masih saling terkait. 

Meski artinya bukan ‘maaf lahir dan batin’, tapi tidak ada salahnya kalimat minal Aidin Wal Faizin diikuti dengan kalimat permintaan maaf.

Selain itu, masyarakat muslim dunia biasanya juga menggunakan kalimat Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim. Kalimat ini digunakan untuk mendoakan sesama umat Islam agar puasanya diterima. Ungkapan ini juga telah ada sejak zaman sahabat Nabi Muhammad SAW

Maka “Minal Aidin wal Faizin” “Minal Aidin” (Semoga termasuk orang yang kembali pada kesucian) dan “wal Faizin” (semoga beroleh kemenangan setelah berdamai dan saling memaafkan). Lebih dari itu, menurut pakar bahasa, terutama dari Ibnu Mandzur, kata fithri (fa-tha-ra) setidaknnya mencakup enam hal penting, yaitu kesucian, kekuatan, jati diri, asal usul kejadian, memakai pakaian taqwa dan dinnul Islam.

Pada zaman sahabat Nabi  memang yang lebih baik banyak diucapkan adalah kalimat mendoakan. Ucapan yang biasanya digunakan adalah Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal ya Karim. Kemudian ucapan tersebut disambung dengan wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin Wal faizin.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828