
Nah alur ceritanya seperti ini, mengambil tempat di belahan Barat Pulau Jawa 3 (tiga) abad setelah “Adibencana”, sebuah bencana besar yang melanda planet bumi. Sekelompok kecil masyarakat yang berhasil bertahan hidup pada masa-masa awal pasca bencana mencoba untuk hidup dengan cara semirip mungkin dengan peradaban lama yang hilang, tetapi kehancuran yang terlalu besar membuat mereka kehilangan referensi dan sebagian besar pengetahuan sehingga pada dasarnya peradaban hampir kembali ke titik nol, dengan hanya sisa-sisa kecil pengetahuan dan kenangan lama yang tersisa. Pada abad ke 2 setelah Adibencana, sebuah kerajaan besar di belahan Barat Pulau Jawa berdiri dan mencoba mengembalikan tatanan wilayah geografis pra bencana berdasarkan temuan-temuan sejarah yang ditemukan, walau sangat tidak lengkap. Kemiripan dengan situasi pra bencana ini adalah sesuatu yang berbeda dengan tetangga mereka di Timur yang benar-benar membuat tatanan baru. Pertentangan besar antara Tatar Barat dan Kekaisaran Jawa dari Timur terjadi pada pertengahan Abad ke 2 pasca bencana, di puncak kejayaan kedua kerajaan saat keduanya sama-sama berada di bawah pemerintahan dua orang ratu. Situasi abad ke 3, pada masa game ini, telah melewati masa kejayaan di atas. Kerajaan Tatar Barat telah tercerai berai lagi menjadi beberapa kerajaan kecil yang semuanya berambisi untuk menguasai lagi seluruh bagian barat tanah Jawa.

Permainan berakhir jika tinggal ada satu kerajaan yang bertahan, atau berdasar jumlah Putaran yang telah disepakati bersama. Selain Pemain, jika memungkinkan permainan juga melibatkan seorang Juri yang bertugas mengatur permainan dan mengundi beberapa hal. Lebih jelasnya, nanti wargi Sumedang bisa menghubungi langsung Satu Lingkaran Penuh yah.
Belum ada komentar.