Nah pada zaman dahulu permainan kaleci ini sering dimainkan pada sore hari sampai terdengar adzan Magrib. Apalagi saat puasa Ramadhan sambil ngabuburit, bermain kaleci menjadi primadona di kalangan anak-anak pada saat itu. Terkadang ketika liburan sekolah anak-anak zaman dulu mengisinya dengan ngadu kaleci. Jenis permainan kaleci beragam, apalagi di Indonesia yang memiliki budaya dan cara yang berbeda di setiap permainannya, ada permainan kelereng lingkaran, segitiga, lubang, garis, balap kelereng hingga tebak ganjil kelereng. Dari sebuah Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha tentang Dampak Permainan Tradisional Ngadu Kaleci terhadap Sosial Emosional Anak Usia Dini menyatakan bahwa ermainan tradisional ngadu kaleci banyak manfaatnya bagi aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosial dan emosional anak. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh menyatakan bahwa banyak manfaat yang terdapat dalam permainan tradisional ngadu kaleci, diantaranya yaitu melatih motorik halus anak, kefokusan, dan interaksi sosial. Permainan tradisional menumbuhkan rasa senang dalam diri anak, selain itu melatih mereka untuk aktif bergerak, melatih ketangkasan, meningkatkan kemampuan komunikasi dan kemampuan menyusun strategi yang baik.
Sejarah panjang tentang kelereng dari berbagai sumber bahwa permainan kelereng sudah dikenal sejak Zaman Mesir Kuno, sekitar tahun 3000 SM di Nagada. Beberapa tahun setelahnya permainan ini mulai dikenal hingga ke Yunani, Romawi, Amerika Serikat, bahkan menyebar ke Indonesia. Bentuk kelereng pada masa itu masih dibuat dari batu atau tanah liat. Hingga kini, permainan kelereng masih masuk ke dalam jajaran permainan tradisional yang masih eksis. Kelereng memiliki bentuk bulat yang terbuat dari kaca, baja, atau plastik. Makin tahu Indonesia.
Meredith
Dec 09, 2023 03:09Nice post. I was checking continuously thіs blog and I am іmpreѕsed! Extremely useful info specificallү the last part :) I care for such info a lot. I was looking for this certain info for a very long time. Thank you and good luck.