Peningkatan Kapasitas Relawan Safe School Movement, Siap Terjun Kembali Ke Sekolah!

Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan satuan pendidikan menghadapi bencana, sejumlah kegiatan yang fokus pada peningkatan kapasitas telah sukses dilaksanakan. Melalui kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal, langkah-langkah konkrit telah diambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan tangguh terhadap risiko bencana.

Salah satunya adalah kegiatan capacity building relawan Safe School Movement yang dilakukan oleh Sky Volunteer (Synersia Foundation) dan Yayasan Adaptasi Bencana Indonesia (YABI).

Tentunya menghadirkan para pakar dibidangnya seperti; Dr. Sonny Aribowo dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Tasril Mulyadi dari YABI dan Dr. Nuraini Rahma Hanifa Peneliti, Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN & U-INSPIRE Indonesia membahas tentang keberadaan sesar yang ada di Sumedang dan memberikan peningkatan kapasitas bagi para relawan pada tanggal 20-21 Januari 2024 di markas Sky Volunteer Sumedang.

Materi capacity building tersebut mencakup:

1. Orientasi pelatihan

2. Konsep penanggulangan bencana

3. Pengantar SPAB

4. Public Speaking

5. Praktik Micro Teaching

Menurut Tasril dalam paparannya perihal Pengantar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bahwa ada beberapa tahapan-tahapan implementasi yang harus dilakukan, "jadi untuk menuju SPAB itu ada beberapa implementasi, tidak bisa langsung datang ke sekolah dan di cap sudah melakukan SPAB tapi ada point-point khusus yang harus dipenuhi". Ujarnya dalam memaparkan.

Meningkatkan kesiapsiagaan bukan hanya peran satu pihak saja. Tapi tanggung jawab kita semua. Dan di sinilah kami Safe School Movement mencoba memberikan kontribusi. Meskipun tidak banyak. 

Menurut Founder Sky Volunteer Septian Firmansyah, "Di satuan pendidikan saja, tercatat lebih dari 1000 sekolah dan puluhan ribu siswa yang menjadi tanggung jawab kita bersama. Sedangkan belum banyak dari kita yang mampu mendampingi sekolah untuk menjadi satuan pendidikan aman bencana. Harapan kami, capacity building ini dapat menjawab tantangan tersebut.” katanya.

Tentunya para peserta yang hadir terdiri dari relawan Sky Volunteer yang sudah bergerak ke sekolah-sekolah, ada dari mahasiswa, dan pesantren. Dimana nanti mereka lebih banyak tahu lagi perihal tentang kebencanaan yang akan disampaikan ke publik.