Dalam pesan berjudul "My Message to Indonesian Goverment" dari Bjorka menampilkan tangkapan layar dari media online Indonesia mengenai pernyataan Kominfo. Tangkapan Layar tersebut dibalas Bjorka My Message to Indonesian Goverment: "Stop being an idiot" dengan warna merah. Pesan yang dituliskan Bjorka tersebut sebagai tanggapan atas respon pihak Kominfo terkait kebocoran 1,3 miliar data registrasi SIM Card. Hacker diminta untuk berhenti menyerang Indonesia, sebab perbuatannya itu merugikan masyarakat. Melalui Breached Forums, hacker lantas membagikan berbagai data sensitif milik masyarakat Indonesia, seperti NIK, nomor telepon, alamat rumah, dan lainnya. Data itu tak sekadar dibagikan, namun juga diperjual-belikan dengan harga yang beragam. Tidak hanya itu, karena diklaim berasal dari KPU, data yang dijual juga memuat informasi soal pemilu, seperti nama dan nomor ID provinsi, kota, kecamatan, serta nomor Tempat Pemungutan Suara (TPS). Data sensitif tersebut dijual seharga 5.000 dollar AS atau setara Rp 74,4 juta.
Hacker menyebut, 105 juta data kependudukan warga Indonesia itu disimpan dalam file berukuran 4 GB (Compressed) atau 20 GB (Uncompressed). Untuk membuktikan bahwa data itu asli, Bjorka memberikan sembilan baris data sebagai spoiler. Pengguna internet bisa melihat data spoiler tersebut secara langsung di postingan Bjorka, tanpa perlu mengunduh apapun. Untuk wargi Sumedang yang penasaran tentang apa itu Breached Forums, akan mimin bahas yah, Breached Forums adalah situs web dengan layanan utama berupa forum diskusi online. Sebagai sebuah situs web, Breached Forums beralamatkan di “breached.to” yang bisa diakses secara bebas oleh siapa pun. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyampaikan bahwa insiden serangan siber yang terjadi belakangan ini dan menyebabkan kebocoran data, bukan bagian dari tugas, pokok, dan fungsi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (7/9/2022) Menkominfo mengatakan lembaga yang mengurusi serangan siber yang terjadi itu ranah milik dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). "Saya minta waktunya sedikit untuk meminta menyampaikan pertanyaan siber dan kebocoran data. Kominfo selalu dan akan terus koordinasi lintas kementerian lembaga, dalam rangka penanganan atas serangan siber," ujar Menkominfo
Belum ada komentar.