Ramalan Waduk Jatigede Dalam Babon Darmaraja

Bahasan ringkas tentang Waduk Jatigede dan mitos-mitosnya dalam Sastra Lisan Sunda menunjukkan mitos -- yang dalam hal ini salah satu jenis sastra lisan Sunda -- sebagai pemulyaan nilai-nilai etika terus berperan dalam kehidupan. Adanya mitos dalam Babon Darmaraja, mitos buaya putih dan keuyeup bodas serta mitos uga tentang Sumedang oleh masyarakat Sumedang dijadikan pegangan untuk menyikapi peristiwa-peristiwa yang terjadi dan bakal terjadi di lingkungannya.

Dengan demikian, pandangan, pikiran, ucapan, dan perilaku masyarakat yang akan dijalani dikorelasikan dengan mitos yang dipercayai yang mampu meramalkan suatu peristiwa yang akan terjadi. Di sisi lain, hal itu sesuai dengan pandangan bahwa mitos sebenarnya tidak pernah mati. Hampir di mana pun mitos memang tidak pernah mati dan selalu terpelihara.

Dari sumber buku Sumedang Heritage tentang Waduk Jatigede dalam Babon Darmaraja pernah berkembang suatu cerita tertulis dari Babon Darmaraja, sebuah kitab yang ditulis dengan huruf Arab gundul. Cerita dalam kitab itu, hingga kini berkembang menjadi sebuah ramalan yang dalam Bahasa Sunda disebut Uga.

Dalam Babon Darmaraja itu ada ungkapan; Cipelang, Cikapayang, Cimanuk Marigi deui. Ramalan para leluhur yang tersurat dan tersirat dalam kalimat itu dianggap sebagai uga atau ramalan para leluhur Sumedang bahwa, akan terjadinya danau besar apabila kelak Sungai Cimanuk dibendung.

Disebutkan, Sungai Cikapayang dan Cipelang adalah sungai-sungai yang bermuara di Cimanuk membentuk bendungan yang kemudian disebut Waduk Jatigede. Itulah ramalan uga leluhur bahwa akan adanya sebuah bendungan didaerah yang sekarang dikenal sebagai bendungan dan Waduk Jatigede. Ramalan yang sesungguhnya sudah populer sejak dulu, kini menjadi kenyataan.

Sehingga pada tahun 1963 timbul gagasan awal pemerintah untuk bisa mengendalikan banjir tahunan yang terjadi di Sungai Cimanuk. Pada masa awal itu belum ada istilah pembangunan Waduk Jatigede pada awalnya baru dikenal sebagai Proyek Cimanuk Hulu-Cisanggarung.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828