Sekilas Tentang Pangeran Rangga Gempol II dan Masa Pembagian Wilayah Priangan

Setelah Rangga Gede wafat tahun 1633, kedudukannya digantikan oleh puteranya bernama Raden Bagus Weruh. Beliau disebut juga Pangeran Dipati Rangga Gempol II Kusumadinata, dikenal juga sebagai Rangga Gempol II. Ia menjadi bupati Sumedang selama 23 tahun, dari tahun 1633 – 1656.

Pada masa pemerintahan Rangga Gempol II terdapat beberapa kejadian penting berkait dengan pemerintahan dan kewilayahan. Salah satunya adalah pada masa pemerintahan Rangga Gempol ini terjadi dua kali reorganisasi pemerintahan.

Mula-mula Mataram melakukan reorganisasi pemerintahan di Priangan guna mengatasi akibat gejolak pemberontakan Dipati Ukur. Pada 16 Juli 1633, Sultan Agung juga menetapkan pembentukan tiga kabupaten baru lagi di Priangan, yakni Kabupaten Bandung, Sukapurna dan Parakanmuncang.

Sehingga pada masa itu, wilayah Priangan memiliki lima kabupaten, yaitu Sumedang, Galuh, Bandung, Sukapurna dan Parakanmuncang. Dalam surat keputusannya, Sultan Agung juga menunjuk bupati-bupatinya. Kabupaten Sumedang dipimpin oleh Rangga Gempol II, merangkap sebagai Bupati Wedana Priangan.

Kabupaten Galuh dipimpin oleh Bupati Bagus Sutapura; Kabupaten Sukapura dipimpin oleh Bupati Tumenggung Wiradadaha; Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati Tumenggung Wiraangun-angun; Kabupaten Parakanmuncang dipimpin oleh Bupati Tumenggung Tanubaya. Ketiga tumenggung yang disebut terakhir, ditunjuk menjadi bupati sebagai balas jasa karena ikut memadamkan pemberontakan Dipati Ukur.

Bagi Rangga Gempol, penambahan tiga kabupaten ini kurang disenangi, sebab sama dengan mengurangi wilayah Kabupaten Sumedang saja. Karena ketiga kabupaten baru itu semua berada pada wilayah Kabupaten Sumedang. Dengan kata lain, kekuasaan Bupati Sumedang menjadi lebih kecil dari sebelumnya.

Halaman Selanjutnya