Sejatinya akar budaya itu tumbuh di daerah, salah satu contohnya ya seni bingbrek yang berada di Cibugel, walau memang dengan kondisi apa adanya, karena seniman dan budayawan sejati tumbuh dari semangat memelihara. Keberadaan seni Bingbrek kini kerap dipentaskan di sebuah padepokan yang ada di wilayah Desa Sukaraja. Pemerintah desa akan terus memberikan kontribusi terhadap kelangsungan pelestarian seni dan budaya buhun. Karena menurutnya seni buhun ialah seni tanda jati diri dan bukti sejarah. Selain keberadaan seninya, pihak desa juga berkeinginan agar seniman dan budayawan daerah yang menjadi akar kekuatan dari budaya Sumedang bisa juga diperhatikan. Seni Bingbrek tersebut, biasanya menggunakan vokal utama laki-laki yang sudah lanjut usia, begitu pun dengan para penabuhnya. Maka dari itu dengan melestarikan kesenian tersebut, agar ada yang melanjutkan generasi selanjutnya.
Dikutip dari Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual tentang Seni Bingbrek, Bingbrek pada awalnya adalah seni terbang, tetapi namanya berkembang menjadi Bingbrek pada tahun 2010. Pada pagelarannya, seni Bingbrek mengawali dengan lagu sholawatan, kemudian dilanjutkan dengan sonteng miring, kembang kacang, kingkilaban, siuh, dan malow. Kesenian Bingbrek tersebut, biasa ditampilkan pada kegiatan, hajat lembur, mapag jiaroh, dan beberapa kegiatan di Kecamatan Cibugel. Nah, begitu wargi Sumedang. Jika ada tambahan mengenai informasi kesenian tersebut. Silakan tulis di kolom komentar yah.
Catalina
Jun 11, 2023 06:55You һave made some decent points there. I looked on the net fоr more info about the issue аnd found most individuals wіll go along with your views on this site.