Sumedang Pada Masa Awal Kemerdekaan Republik Indonesia

Masih momentum kemerdekaan, mimin ingin berbagi ketika masa awal kemerdekaan di Kabupaten Sumedang nih wargi Sumedang nah pada waktu sekembalinya dari Saigon, Bung Karno dan Bung Hatta tiba di Jakarta pada 14 Agustus 1945. Keduanya didesak oleh sekelompok pemuda yang diwakili oleh Sukarni dan Wikana nah tahu gak tokoh yang satu ini (Wikana) berasal dari Sumedang juga loh, tapi nanti akan kita bahas yah.

Kembali lagi kepada cerita, agar Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi harus dilakukan tanpa melibatkan PPKI karena badan itu dibentuk oleh Jepang. Awalnya Bung Karno menolak karena ia belum mengetahui secara pasti apakah Jepang benar-benar sudah menyerah kepada Sekutu. Para pemuda kemudian mengajak Bung Karno dan Bung Hatta ke markas PETA di Rengasdengklok. Namun akhirnya perundingan bersepakat menerima tuntutan pemuda untuk menyatakan kemerdekaan. Bung Karno mengatakan bahwa proklamasi itu akan dilakukan di Jakarta, dan tidak di Rengasdengklok.

Bersama pemuda dan sejumlah anggota PETA, Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta pada sore 16 Agustus 1945 itu. Malam itu juga, mereka langsung datang ke rumah Marsekal Muda Maeda, perwira tinggi Angakatan Laut Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Di rumah Laksamana Maeda ini, malam itu Bung Karno, Bung Hatta dan sejumlah tokoh pemuda merumuskan bunyi teks proklamasi kemerdekaan. Pada dinihari 17 Agustus 1945 itu teks proklamasi disepakati oleh semua tokoh yang hadir menyaksikan penyusunan teks tersebut.

Keesokan harinya, Jumat tanggal 17 Agustus 1945, atau bertepatan 8 Ramadhan 1364 H, sekitar pukul 10.00, dengan mengambil tempat di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi), Bung Karno dan Bung Hatta, memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Diikuti dengan pengibaran bendera merah putih. Pada saat itu juga berita kemerdekaan ini menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.

Radio Bandung (Bandung Hosokyoku) yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan ini ternyata bisa diterima oleh masyarakat Sumedang. Kemudian diteruskan melalui selebaran dan dari mulut ke mulut. Pada awalnya, masyarakat Sumedang belum percaya mengenai berita itu. Namun karena pejabat Sumedang menerima kepastian langsung dari kantor pemerintah, masyarakat akhirnya yakin bahwa Indonesia telah merdeka.

Berita kemerdekaan ini disambut dengan sukacita. Warga Sumedang yang siang itu baru selesai melaksanakan ibadah salat Jumat, langsung meluapkan kegembiraanya dan bersyukur. Pada malam harinya di mesjid-mesjid, jamaah tarawih memanjatkan puji syukur kepada Allah YME atas berkah kemerdekaan ini. Kantor dan rumah-rumah warga di Sumedang secara spontan mengibarkan bendera merah-putih mulai hari itu.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828