Sumedang Pernah Dijuluki Jogja Kedua

Jika wargi Sumedang pernah melintas ke Darongdong, di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua, pasti akan melihat Monumen Long March Siliwangi yang begitu megah, dengan relief-relief yang mengisah perjuangan dan perlawanan atas penjajah pada dinding-dindingnya.

Di Buahdua, Sumedang mempunyai sejarah yang kuat dengan Jogjakarta. Saking kuatnya ikatan sejarah yang ada, dulu Sumedang mendapat julukan Jogja Dua dalam bingkai negara NKRI. Sudah pernah mendengar sebelumnya wargi Sumedang?

Untuk mengenang peristiwa tersebut, di Darongdong dibangun sebuah monumen yang sangat megah seperti monumen Bandung Lautan Api. Kemegahan monumen tersebut terlihat kontras dengan suasana sekitarnya. 

Penasaran dong wargi Sumedang, bagaimana ceritanya Sumedang bisa disebut sebagai Jogja Dua? Baik, akan mimin akan ulas sedikit, menurut beberapa literatur. Wah, Makin Tahu Indonesia!

Dalam perjalanannya membentuk negara Indonesia sempat berubah menjadi negara Serikat yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS). Dalam Republik Indonesia Serikat, Republik Indonesia hanya menjadi salah satu negara bagian, yang beribukota di Jogjakarta. Saat itu, 90% daerah Indonesia lain kembali jatuh ke tangan Belanda dalam bentuk negara boneka. Hanya RI yang beribukota di Yogyakarta lah yang benar-benar berdaulat.

Perubahan bentuk negara tersebut merupakan buah dari perjanjian Renville (17 Januari 1948) yang sangat merugikan Indonesia. Dikutip dari wikipedia, isi perjanjian tersebut secara garis besar adalah ;
Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. (Ada pula sumber yang menyebutkan wilayah Republik Indonesia meliputi Yogyakarta, Surakarta, Kediri, Kedu, Madiun, sebagian keresidenan Semarang, Pekalongan, Tegal bagian selatan dan Banyumas)

Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dengan daerah pendudukan Belanda
TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan Jawa Barat dan Jawa Timur.

Dengan ditandatanganinya Perjanjian Renville yang merupakan kelanjutan dari perselisihan (Indonesia - Belanda) atas Perjanjian Linggarjati tersebut, wilayah Republik Indonesia jauh menyusut dari yang asalnya membentang dari Sabang sampai Merauke. Dan sesuai point ke 3, pasukan bersenjata RI yaitu TNI yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur (yang saat itu bukan lagi bagian dari Republik Indonesia) harus ditarik ke negara bagian Republik Indonesia (Jogja dan sekitarnya).

Namun belum lama perjanjian Renville berjalan, pihak Belanda melakukan pelanggaran dengan menyerang Yogyakarta. Serangan ini dikenal dengan Agresi Militer Belanda II. Peristiwa ini kemudian menyulut perlawanan, pasukan bersenjata RI kembali pulang ke daerahnya untuk menduduki kantong-kantong perlawanan di daerah (termasuk Jawa Barat).

Atas intruksi Panglima Besar angkatan bersenjata, mereka yang hijrah ke Jogja kembali pulang ke daerah yang ditinggalkan. Salah satunya pointnya adalah sebagai bentuk perlawanan atas pelanggaran perjanjian. Dari sini lahirlah gerakan Long March Siliwangi, yaitu peristiwa pindahnya Tentara Nasional Indonesia dari Jawa Tengah dan Yogyakarta ke Jawa Barat pada 4 Februari 1949.

Ya, pecahnya Agresi Militer II menjadi pintu gerbang pasukan asal Jawa barat untuk kembali ke daerah asalnya. Peristiwa ini sangat bersejarah, dimana dalam Long March Siliwangi seluruh personel berjalan kaki menuju daerah asal untuk menancapkan kembali Merah Putih di bumi pertiwi, bersama istri dan anak-anaknya. Kenapa dengan istri dan anak-anaknya? Sebab pada saat TNI hijrah ke Jogja, mau tak mau istri dan anak harus menyusul karena satu dan lain hal.

Long March Siliwangi dilaksanakan banyak Brigade dengan menempuh berbagai rute. Dan, Long March Siliwangi Brigade XIII yang dipimpin Kolonel Sadikin sukses mencapai daerah yang telah ditentukan, Buahdua Sumedang. Tapi sudah bukan rahasia, di perjalanan banyak sekali anggota Long March yang gugur karena berbagai sebab. Tidak sedikit pula anggota Long March (TNI) yang kehilangan anggota keluarganya. Mulai dari medan yang ekstrim, jebakan musuh, pemberontakan, semua menghilangkan banyak nyawa dari mereka.

Hingga pada akhirnya, pada tanggal 10 November 1949, bertempat di lapang Darongdong yang ketika itu masih berupa sawah atau tegalan, dilakukan Upacara Kemerdekaan Penyematan Bintang Gerilya, pada tentara Siliwangi yang hijrah dari Jogjakarta ke Buahdua. Itu pertama kalinya dilakukan Republik Indonesia setelah kurang lebih 5 tahun bergelut dalam revolusi fisik. Turut hadir dalam peristiwa tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono IX serta komandan tertinggi Terotorium III Pasukan Siliwangi, Kolonel Sadikin.

Karena rentetan peristiwa tersebutlah, Buahdua khususnya, dan Sumedang umumnya mendapat julukan Jogja dua. Dimana setelah revolusi berakhir, Indonesia kembali dalam bentuk negara kesatuan. Hingga saat ini, Napak Tilas Siliwangi yang dihadiri kalangan sipil dan militer dari berbagai kesatuan rutin dilakukan di tempat tersebut setiap tahunnya.

Sumber lainnya: Buku Monumen Perjuangan Daerah Jawa Barat (1987)

Komentar

wave
  • John Doe

    Cherie

    Mar 14, 2023 15:01

    %%

  • John Doe

    Dwain

    Mar 14, 2024 01:50

    What Is The Reason Starporn Is Right For You? Uk Pornstar (Rutelochki.Ru)

  • John Doe

    Alonzo

    Apr 04, 2024 04:20

    Who Is The World's Top Expert On Top UK Pornstars? top Uk pornstars, http://en.easypanme.com/board/bbs/board.Php?bo_table=business&wr_id=999656,

  • John Doe

    Rene

    May 17, 2024 23:21

    Prettiest Pornstar Tools To Ease Your Daily Life Prettiest Pornstar Trick Every Person Should Know prettiest pornstar [telegra.ph]

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828