Tentang Mitos Sandekala dan Larangan Anak Keluar Rumah

Apakah wargi Sumedang masih mendengar tentang Sandekala? Dulu mimin kerap mendengar hal seperti itu, ketika orang tua kita menyuruh masuk ke dalam rumah pada waktu senja. Bedanya, kalau anak sekarang kebanyakan berburu senja, dan menikmati semburat jingga.

"Ulah kaluar wayah kieu, bisi diculik sandekala!" Ketika dulu, ungkapan seperti itu kerap diungkapkan dan langsung menjadi sebuah imajinasi dengan sosok Sandekala yang bertubuh besar, tinggi, hitam, matanya menyala, pokonya menyeramkan deh.

Istilah Sandekala menjadi merujuk pada makhluk gaib dalam mitos yang banyak dipercayai oleh masyarakat Sunda. Makhluk ini diyakini kerap muncul pada waktu senja. Sandekala dipercaya selalu mengganggu anak-anak yang masih bermain di luar rumah ketika waktu senja.

Dalam bukunya Ajip Rosidi yang berjudul Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya, sandekala adalah mitos yang dipercaya oleh masyarakat Sunda sebagai suatu golongan jin atau makhluk halus yang muncul pada waktu senja. Itu mengapa sosok ini sering disebut sebagai hantu senja.

Sandekala merupakan cerita atau legenda yang telah menjadi warisan turun-temurun bagi masyarakat Sunda. Dalam legenda masyarakat Sunda, kisah-kisah Sandekala menceritakan tentang mahluk yang gemar mengganggu dan menculik anak-anak yang bermain ketika senja tiba.

Nama Sandekala adalah istilah dalam bahasa Sunda yaitu Sande;bukan dan Kala;waktu. Secara sandekala adalah bukan waktunya atau bukan waktu yang tepat, yang diidentikkan dengan waktu senja saat menjelang maghrib. Mitos ini juga berkembang dan berkaitan dengan Pamali dalam masyarakat Sunda. Bentuk pamali yang dikaitkan dengan sandekala adalah dilarang keluar atau bermain di waktu senja. 

Masyarakat di Sunda menggunakan legenda tersebut ebagai sebuah cerita untuk menakuti sekaligus mendidik anak anak, agar senantiasa berada di dalam rumah ketika Magrib tiba atau menjelang malam. Pesan yang terdapat dalam cerita Sandekala yakni anak-anak seharusnya  berada di dalam rumah ketika matahari tenggelam, di mana orang-orang akan melakukan ibadah shalat Magrib.

Awal mula yang mencetuskan mitos Sandekala ini adalah para leluhur Sunda yang ingin memberikan pembelajaran terhadap masyarakat Sunda. Karena mitos ini menyebar secara cepat pada zaman dahulu dari mulut ke mulut dan turun temurun lintas generasi walaupun pengaruhnya kurang dirasa pada zaman sekarang. 

Tentunya masyarakat perlu mengangkat kembali mitos ini karena agar masyarakat tidak melupakan budaya tradisi dari para leluhur yang sudah terpelihara sejak dahulu. 

Komentar

wave
  • John Doe

    Jannie

    Jun 18, 2023 18:58

    Undeniably believe that which you ѕaid. Your favorite justification appearеd to be on the web thе easiest thing to be aware of. I say to you, I certainly get irked ԝhile people think about worries that thеy plainly Ԁon't know aboᥙt. You managed to hit

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel