Tentang Pangeran Rangga Gempol III dan Masa VOC

Menghadapi kondisi dan situasi seperti ini, Sunan Amangkurat I lalu meminta bantuan dan kerjasama dengan pihak Belanda yang pada masa itu adalah diwakili oleh serikat dagang Belanda, yaitu VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) atau perusahaan dagang kompeni di Hindia Timur (Indonesia).

Sayangnya, dalam kerjasama ini pihak Belanda lebih diuntungkan, dan merugikan Mataram. Sehingga kemudian Mataram mulai berada di bawah pengaruh Belanda. Yang lebih fatal lagi adalah, sejumlah daerah kekuasaan Mataram, termasuk Priangan, ikut jatuh ke tangan kompeni. Dalam draft perjanjian yang dibawa oleh James Cooper pada Maret 1677 itu, secara ringkas adalah: Pertama, Mataram harus menjual beras kepada Kompeni (VOC) dengan harga pasar; Kedua, segala biaya perang harus ditanggung Mataram, dan Ketiga: batas sebelah barat daerah yang harus diserahkan kepada Kompeni adalah Cipunagara.

Semua usulan kompeni atau VOC itu disetujui oleh Sunan Amangkurat I kecuali usulan ketiga. Menurut Amangkurat I, daerah-daerah antara Cisadane dan Cipunagara terdapat wilayah milik Pangeran Panembahan, yaitu antara Citarum dan Cipunagara. Dengan demikian, daerah diserahkan kepada kompeni hanya antara Cisadane dan Citarum.

Cita-cita Pangeran Panembahan untuk menguasai kembali bekas wilayah kerajaan Sumedang Larang bukan perkara yang mudah karena beberapa daerah sudah merupakan wilayah dari Banten, Cirebon, Mataram dan VOC. Sebagai sasaran penaklukan kembali adalah pantai utara Jawa seperti Karawang, Ciasem, Pamanukan dan Indramayu yang merupakan kekuasaan dari Mataram.

Pangeran Panembahan meminta bantuan kepada Banten karena waktu itu Banten sedang konflik dengan Mataram tetapi setelah dipertimbangkan langkah tersebut kurang bijaksana karena masalah Raden Suriadiwangsa II, sedangkan permohonan bantuan Pangeran Panembahan tersebut diterima dengan baik oleh Banten dan mengajak Sumedang untuk berpihak kepada Banten dalam menghadapi VOC dan Mataram. Ajakan dari Banten tersebut ditolak oleh Pangeran Panembahan dan menyadari sepenuhnya Sultan Agung akan menyerang Sumedang, yang akhirnya Banten menyerang Sumedang.

Oleh karena itu Pangeran Panembahan mengirim surat kepada VOC pada tanggal 25 Oktober 1677 yang isinya memohon kepada VOC menutup muara sungai Cipamanukan dan pantai utara untuk mencegat pasukan Banten sedangkan penjagaan di darat ditangani oleh Sumedang. Sebagai imbalan VOC diberi daerah antara Batavia dan Indramayu, sebenarnya daerah tersebut sudah diberikan oleh Mataram kepada VOC berdasarkan kontrak tahun 1677 kenyataannya Sumedang tidak memberikan apa-apa kepada VOC.

Sebenarnya dalam perjanjian kontrak antara Mataram dengan VOC pada 25 Februari 1677 dan 20 Oktober 1677 yang diuntungkan adalah Sumedang karena secara tidak langsung VOC akan menempatkan pasukan untuk menjaga wilayahnya dan akan menghambat pasukan Banten untuk menyerang Sumedang sehingga Pangeran Panembahan dapat memperkuat kedudukan dan pertahanannya di Sumedang.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828