Leader is Reader: Belajar dari Maniak Literasi

Sukarno, Hatta, dan Natsir yang sejak belia akrab dengan tradisi literasi itu pun dalam perkembangannya tumbuh menjadi pemimpin-pemimpin yang mengubah takdir masa depan Indonesia. Melalui pikiran dan tangannya itulah, Indonesia menjadi negara berdaulat dan mampu bertahan melewati masa-masa kritis hingga dampaknya dapat kita nikmati sampai dengan hari ini.

Leiden is Lijden plus Leader is Reader
Demikianlah uraian ini saya ungkapkan, bagi saya diskusi dengan tema “Leader is Reader” pada hari kemarin merupakan awal yang baik untuk memulai budayaliterasi khususnya untuk anak muda. Sebagai tunas pemimpin masa depan, anak muda hari ini, khususnya anak muda Sumedang perlu berkolaborasi untuk merintis suatu budaya baru yang pada bagian sebelumnya saya terangkan dengan istilah “tradisi literasi”, karena menurut saya belakangan ini Indonesia secara umum atau Sumedang secara khusus, bukan hanya membutuhkan kualifikasi pemimpin yang bersedia berkorban atau yang menurut ungkapan bahasa Belanda, “leiden is lijden” (terj: memimpin adalah menderita). Tetapi juga membutuhkan pemimpin yang gemar dan mampu membaca arah perkembangan masyarakat karena itu, tema kegiatan kemarin terbukti sangat menarik perhatian peserta dan saya berharap mudah-mudahan kegiatan pada volume berikutnya dapat semakin menarik perhatian serta membawa kemaslahatan bagi masyarakat Sumedang.

Oleh: Naufal A.

Halaman Sebelumnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828