Raden Aria Wangsakara Pahlawan Nasional, Pendiri Tangerang dari Sumedang

Ngomongin pahlawan nasional, dari Sumedang ada beberapa nama yang menjadi tokoh pahlawan nasional, seperti Pangeran Mekah, Gatot Makoepradja. Kali ini mimin akan mengenalkan pahlawan nasional dari Sumedang dan pendiri Tangerang, yakni Raden Aria Wangsakara.

Raden Aria Wangsakara dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2021, hal tersebut menarik untuk diketahui masyarakat luas. Tokoh ini dikenal sebagai ulama, dan pejuang.

Menurut beberapa sumber Raden Aria merupakan keturunan Raja Sumedang Larang, yaitu Sultan Syarif Abdulrohman. Namun, saat itu terjadi kisruh di keluarga Kerajaan Sumedang Larang yang disebabkan adanya anggota keluarga kerajaan yang berpihak kepada VOC.

Raden Aria dan kedua saudaranya, Santika serta Aria Yuda Negara Wangsakara pun pergi mengembara hingga akhirnya tiba di wilayah yang dikenal sebagai Tangerang saat ini. Raden Aria bertemu dengan Sultan Maulana Yusuf yang menjadi pemimpin Kesultanan Banten kala itu.

Sultan Banten meminta Raden Aria Wangsakara untuk menjaga wilayah Tangerang yang dulu dikenal dengan nama Lengkong. Raden Aria dikenal getol menyiarkan ajaran Islam. Konon, karena hal itu, dirinya ditakuti oleh Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC.

Melalui buku "Aria Wangsakara Tangerang, Imam Kesultanan Banten, Ulama Pejuang Anti Kolonialisme 1615-1681" yang ditulis Mufti Ali, Aria Wangsakara dikisahkan menjadi salah satu utusan Raja Banten, Mahmud Abdul Qodir untuk pergi bertemu dengan pemimpin di Mekah bernama Sultan Syarif Zaid bin Muhsin. Raden Aria berangkat bersama rekannya bernama Lebe Panji dan Tisnajaya. Tujuan utamanya adalah agar Banten mendapat pengakuan sebagai kesultanan Islam di tanah Jawa.

Halaman Selanjutnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828