Tradisi Upacara Ngalokat Walungan Cimanuk di Sumedang

Sungai Cimanuk yang menjadi bagian yang  tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari  masyarakat  bukanlah diartikan sebagai obyek penderita yang harus melayani  setiap kebutuhan masyarakat. Segala  keramahan dan kebaikan yang diberikan Sungai Cimanuk baik dalam bentuk penyediaan ikan, pengairan  untuk persawahan, dan sumber air bersih bagi masyarakat tentunya harus diperlakukan secara arif dan  bijaksana agar kebaikan yang diberikan Sungai Cimanuk dapat tetap bertahan. Sesajen yang disajikan dalam Upacara Ngalokat Walungan Cimanuk merupakan sebuah simbol dari rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa yang telah memberikan begitu banyak kenikmatan, rezeki kepada masyarakat.

Ritual ngalokat walungan Cimanuk bukan  hanya  dilakukan  dalam  satu  sesi. Malam hari  sebelum pelaksanaan  upacara puncak  ngalokat  walungan,  dilakukan ziarah  terlebih  dahulu  ke  makam-makam sesepuh Sumedanglarang. Pada pelaksana-an upacara kali ini, makam yang diziarahi ada  dua,  yaitu  Makam keramat Embah Dira dan Embah Toa  yang ada di situs Lameta, dan Makam Singadipa  yang berada di Situs Munjul 1.

Nanti mimin lanjut yah perihal pembahasan Ngalokat.
Sumber: Patanjala Vol.8 No: 01

Halaman Sebelumnya

Komentar

wave

Belum ada komentar.

Tinggalkan Komentar

wave

Cari Artikel

<<<<<<< HEAD ======= >>>>>>> 22907a91d5212753ed2de3bbf69bb3b53a692828